Service, Education and Research


Dharmais Surgical Oncology

National Cancer Centre

Dharmais Surgical Oncology

www.dharmais-surgonc.com

All Right Reserved © www.dharmais-surgonc.com 2013 MOOI

Kanker Tiroid, Waspadai Benjolan di Sekitar Leher

Courtesy : NET TV

Sejak tahun 2000, Bulan September diperingati dunia sebagai bulan kanker tiroid atau thyroid cancer awareness month. Dalam rangka memperingati sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker tiroid, pada tanggal 14 September 2016, dr. Bob Andinata, SpB(K)Onk bersama salah satu pejuang kanker tiroid yang juga pendiri Pita Tosca, Astriani Dwi Aryaningtyas, berbagi informasi mengenai kanker ini di Indonesia Morning Show, NET TV.


Berdasarkan data dunia tahun 2012, kanker tiroid menempati urutan ke-16 dan lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria. Walaupun termasuk jenis kanker yang jarang, data di Indonesia mengenai kanker tiroid menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa faktor risiko yang diketahui terkait kanker tiroid antara lain paparan radiasi dalam jumlah besar, adanya riwayat kanker tiroid pada keluarga dan usia yang lebih dari 40 tahun. Akan tetapi, pada sebagian besar pasien, penyebab kanker ini belum diketahui.


Kanker ini menyerang suatu kelenjar yang terletak tepat di bawah Adam’s apple, di depan saluran napas. Karakteristik khas pada kelenjar ini adalah gerakannya yang naik saat kita menelan. Pada kanker tiroid, gejala yang sering ditemukan hanyalah berupa benjolan. Benjolan yang ditemukan dapat bersifat jinak maupun ganas. Benjolan tiroid yang jinak dapat disebabkan oleh kekurangan yodium atau gangguan metabolisme (hipertiroid). Sedangkan benjolan yang ganas biasanya disebabkan kanker. Gejala lain yang dapat timbul pada keganasan lanjut antara lain gangguan napas, suara serak serta kesulitan menelan.

 

Penegakkan diagnosis kanker tiroid dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik, ultrasonografi (USG) dan fine needle aspiration biopsy (FNAB) untuk pemeriksaan jaringan. Pada kondisi tertentu, pemeriksaan jaringan juga dapat dilakukan pada saat operasi (vries coupe/VC). Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan antara lain pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam darah.


Pilihan terapi utama pada segala jenis kanker tiroid adalah pembedahan. Setelah pembedahan, pasien akan diberikan terapi berupa hormon tiroid yang harus dikonsumsi seumur hidup untuk menggantikan fungsi kelenjar tiroid yang telah diambil. Terapi lainnya yang mungkin diperlukan adalah ablasi iodin radioaktif. Terapi ini dibutuhkan jika dokter masih mencurigai adanya jaringan kanker setelah pembedahan dilakukan.


Apabila diagnosis ditegakkan pada stadium yang lebih dini, tentu penatalaksaan akan lebih optimal. Karenanya, pasien harus selalu waspada mengenali jika timbul benjolan pada bagian leher. Segera periksakan ke dokter dan jangan ragu bertanya agar mendapat penanganan yang tepat.


Sumber:

1. Thyroid cancer [Internet][cited on 21 Sep 2016]. American Thyroid Association (ATA). Available from: http://www.thyroid.org/thyroid-cancer/

2. Ferlay J, Soerjomataram I, Ervik M, Dikshit R, Eser S, Mathers C, Rebelo M, Parkin DM, Forman D, Bray, F. Cancer incidence and mortality worldwide: IARC CancerBase No. 11 [Internet] 2012 [cited on 21 Sep 2016]. Available from: http://globocan.iarc.fr





Write by : Adlina Karisyah

HOME Back

Source : https://www.youtube.com/watch?v=oAZspkGzTSg